ini mungkin saja obat pelipur lara bagi mereka yang tak kunjung berhasil atau mendapat apa yang mereka impikan tapi kenyataannya memang demikian, setiap orang memiliki zona waktunya masing-masing. Sebuah kenyataan yang mau tidak mau harus diterima disaat cita-cita yang tak kunjung kesampaian. Percaya bahwa setiap orang memiliki masanya masing-masing sedikit memupuk rasa optimistis dalam diri.
Iri, terbawa perasaan (baper), putus asa, merasa diri ini tidak berguna, merasa kita bukan apa-apa, bukan siapa-siapa, percuma saja hidup, mengeluh, hidup dari dulu seperti ini dan tidak ada kemajuan yang berarti entah perasaan apalagi yang bisa dirasakan saat menunggu zona waktu yang belum juga datang. Alhasil, ini adalah permainan perasaan sebuah kehidupan. Kita bisa menepikan perasaan negatif tersebut dengan sikap pantang menyerah, selalu bersyukur.
Realitanya, hidup yang sedang dijalani tidaklah buruk, hanya saja sifat manusia yang ingin lebih dan lebih. Atau barangkali zona waktu itu sebenarnya tidak ada, mengingat sifat manusia yang tidak pernah terpuaskan. Orang yang dianggap sukses segalanya belum tentu ia merasa dalam masa berjayanya. Baginya itu bukan apa-apa ketika orang lain menganggap itu adalah sebuah keberhasilan yang hebat. Kalau sudah seperti itu masih percaya kah dengan zona waktu itu.
Keberhasilan yang mudah dipahami kebanyakan orang adalah berupa materi, harta benda, uang, jabatan, popularitas. Lantas ketika kita menemui seseorang yang tidak mendapatkan itu semua apa Tuhan benar-benar tega menakdirkan makhluknya tanpa masa-masa indah dan jayanya. Karena itu aku berkesimpulan bahwa keberhasilan di zona waktu setiap individu tidak hanya diukur dari fisik. Jiwa yang damai, tenang, tentram tentu akan berujung pada kebahagiaan.
Lebih jauh bahwa zona waktu keberhasilan seseorang adalah karangan manusia itu sendiri yang gemar sekali membanding-bandingkan. Keinginan mencapai puncak kejayaan karena ingin diakui hebat oleh orang lain berarti mengiyakan bahwa kehidupan ini adalah sebuah ajang mencari siapa yang terbaik. Membuktikan siapa yang terbaik berarti menghasilkan siapa yang terburuk, dan terciptalah sebuah kompetisi, maka dunia yang kamu tinggali adalah ajang perlombaan.
saatnya mengambil sikap. Tegas dalam menyikapi setiap gerak kehidupan yang rasa-rasanya disibukkan mengikuti standar yang diberikan orang kebanyakan. Apa iya kita mau menjadi budak apa kata orang. Kamu mungkin tidak setuju.
saatnya mengambil sikap. Tegas dalam menyikapi setiap gerak kehidupan yang rasa-rasanya disibukkan mengikuti standar yang diberikan orang kebanyakan. Apa iya kita mau menjadi budak apa kata orang. Kamu mungkin tidak setuju.
New York 3 jam lebih awal dari California, tapi tidak berarti California lambat, atau New York cepat. Keduanya berada di sesuai “Zona Waktu”nya masing-masing.
Seseorang masih sendiri/single/jomblo. Seseorang menikah dan menunggu 10 tahun untuk memiliki momongan. Ada juga yang memiliki momongan dalam setahun usia pernikahannya
Seseorang lulus kuliah di usia 22 tahun, tapi menunggu 5 tahun untuk mendapatkan pekerjaan tetap; yang lainnya lulus di usia 27 tahun dan langsung bekerja.
Seseorang menjadi CEO sebuah Perusahaan di usia 25 tahun dan meninggal di usia 50 tahun, saat yang lain menjadi CEO di usia 50 tahun dan hidup hingga usia 90 tahun.
Seseorang belajar bahasa Arab sejak usia SD tapi wafat saat usia 45 tahun. Yang lain baru belajar Qur’an di usia 63 tahun, tapi mampu membacanya hingga usia 95 tahun, karena di karuniakan kepadanya usia yang panjang nan berkah.
Setiap orang bekerja dan berada sesuai “Zona Waktu”nya masing-masing.
Seseorang bisa mencapai banyak hal dengan kecepatannya masing-masing.
Bekerjalah sesuai “Zona Waktu”mu.
Kolegamu, teman-teman, adik kelasmu mungkin “tampak” lebih maju.
Mungkin yang lainnya “tampak” di belakangmu.
Setiap orang di dunia ini berlari di perlombaannya sendiri, jalurnya sendiri, dalam waktunya masing-masing. Tuhan punya rencana berbeda untuk masing-masing orang.
*Jangan iri kepada mereka atau mengejeknya…*
Itu “Zona Waktu” mereka.
Kamu pun berada di “Zona Waktu”mu sendiri.
Kamu tidak terlambat.
Kamu tidak lebih cepat.
Kamu sangat sangat tepat waktu!
Tetaplah kejar keberkahan Yang Maha Kuasa…agar sampai pada muara kebahagiaan di surgaNya..
Kamu sedang berada di “Zona Waktu”mu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar